Orang yang pertama kali mengumandangkan azan dalam sejarah Islam adalah Bilal bin Rabah (581-664 M). Pada awalnya, dia adalah seorang budak yang berasal dari Abessinia (Ethiophia), keturunan Habsyi. Tubuhnya kekar dan kulitnya hitam legam, namun suaranya merdu. Majikannya berama Umayyah bin Khalaf Jamhi al Quraisy, seorang pemuka kaum musyrikun Mekah dan penentang dakwah Islam.
Ketika Bilal mendapat kabar tentang datangnya seorang rasul yang diutus Allah swt. Untuk memimpin umat manusia, Bilal merasa tertarik mengikuti dakwah itu dan akhirnya ia masuk Islam. Tindakannya ini membuat majikannya marah. Dia kemudian menyiksa dan memaksa Bilal untuk kembali ke kepercayaan jahiliah, yakni menyembah berhala.
Siksaan berat yang diterima Bilal dari majikannya, Umayyah bin Khalaf, berupa dijemur di atas pasir di tengah terik matahari, kemudian di atas perutnya diletakan batu besar. Namun, siksaan itu tak sedikit pun mampu mengubah keimanannya. Bilal pantang menyerah dan tetap teguh pada keimanannya. Melihat siksaan yang diterima Bilal itu seorang sahabat Nabi saw., Abu Bakar as Sidiq (573-634 M) merasa sangat iba. Dia kemudian datang ke Umayyah untuk membeli Bilal. Setelah itu, ia membebaskan Bilal dari statusnya sebagai budak. Nabi Muhammad saw. merasa gembira dengan tingkah laku Abu Bakar tersebut.
Sebagai penghormatan atas keteguhan iman Bilal dan kemerduan suaranya, Rasulullah saw. menunjuknya sebagai muazin setiap kali tiba waktu salat. Dia diminta oleh Nabi saw. untuk mengumandangkan azan setiap kali tiba waktu salat fardu sehingga dijuluki Mu'azin Rasulillah (juru azan Rasulullah). bahkan, ia pernah mengusulkan kepada Nabi saw. untuk menambah kalimat As shalatu khairun minan naum (saat lebh baik dari pada tidur) pada azan salat subuh. Nabi saw. menerima usul itu. Bilal tetap bertugas sebagai juru azan sampai Nabi saw. wafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar