25 Agu 2014

Ibnu Sina


Ibnu Sina lahir di Afsyanah, Bukhara. Ayahnya adalah seorang gubernur pada masa Dinasti Samaniah. Ibnu Sina mulai belajar ketika ia berusia 5 tahun, yakni menghafal Al Quran. Ketika berusia 10 tahun Ibnu sina sudah menguasai tasawuf, fikih, tafsir, dan usuluddin. Ketika berusia 16 tahun, Ibnu Sina menekni filsafat, hukum, ligika, matematika, fisika, politik, dan kedokteran. Kecerdasannya semakin tampak ketika ia sering memecahkan soal yang tidak dapat diselesaikan oleh gurunya. Pada usia itu pula, Ibnu Sina mulai belajar secara autodidak (belajar sendiri). Ia sangat menyayangi ilmu kedokteran dan metafisika. Dalam waktu sekitar 1,5 tahun, ia dikenal sebagai filsuf dan dokter di Bukhara.

Ibnu Sina mulai praktik sebagai dokter ketika berusia 15 tahun. Ia mengobati Nuh bin Mansur, pengusaha Dinasti Samaniah, hingga sembuh. Sejak itu, ia diangkat sebagai dokter istana. Karena keahliannya, Ibnu Sina dijuluki Asy Syaikh Ar Rais (guru para raja).

Di bidang kedokteran, ia dijuluki "pangeran para dokter" dan "raja obat". Dalam dunia Islam, ia dianggap sebagai puncak ilmu kedokteran. Salah satu karya terbesar Ibnu Sina adalah Al Qanun fit Tibbi (peraturan kedokteran). BUku ini menjadi literatur (bahan bacaan) di Eropa dan Cina.

Itulah Ibnu Sina, seorang ilmuwan muslim yang luar biasa. Ia meninggalkan lebih dari 200 karya tulis. Karya tulisnya banyak diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Ibnu Sina, di Barat dikenal dengan nama Avicenna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar