25 Agu 2014

Temanku Pilihanku

Apakah anda seringkali memilih teman, ataukah dipilih oleh teman?.
Pertanyaan yang mungkin jarang kita utarakan, mengingat hidup terus
berlalu orang yang kita temui silih berganti, bahkan yang menjadi teman pun ada karena sebab yang tidak
diketahui tersebut. Namun, tahukah anda kalau setiap hati akan berkumpul sesuai dengan kemana
condongnya hati tersebut. Orang yang hatinya bai
k, akan berkumpul bersama mereka yang hatinya baik,
dan sebaliknya hati yang jelek akan berkumpul bersama dengan orang
yang hatinya jelek. Kuda akan
mencari komunitas kuda lainnya.
Akan sangat jarang kita melihat kuda mencari komunitas kera, dan
sebaliknnya.

Dalam memilih seorang teman juga hendaklah kita memperhatikan siapa
yang akan menjadi teman kita. Sebab pertemanan akan saling mempengaruhi. Bila ia tidak mempengaruhi ia akan akan terpengaruh. Bila kita membaca perkataan dari Nabi yang mulia
shallallahu alaihi wa sallam , alangkah indahnya perumpamaan yang
digambarkan bahwa perumpamaan
teman yang baik ibarat berteman dengan pedagang minyak wangi, bila
kita tidak membeli darinya maka minimal kita akan mendapatkan
wanginya. Namun, teman yang jahat ibarat pandai besi bila kita tidak terbakar karena api yang dia nyalakan
maka minimal kita akan mendapatkan bau busuk dari tungkunya.

Obat hati ada lima perkaranya

yang ketiga berkumpullah dengan orang saleh

Ternyata berkumpul dengan orang saleh dapat menjadi salah satu obat
hati. Bayangkan dikala hati gundah gulana karena perkara dunia, dengan
duduk bersama dengan orang-orang saleh yang tenang kita juga akan
terbawa untuk merasa tenang.
Meskipun awalnya mungkin sebagian dari kita merasa tidak mampu untuk
beramal sebagaimana mereka, tapi lambat laun kita akan terbawa oleh
sifat bahkan juga semangat dari mereka.

Kunci dari istiqomahnya amalan seseorang juga karena teman. Saya
sedikit membawakan kisah salah seorang pemuda yang dapat memberikan pelajaran pada kita bagaimana seorang teman dapat
membantu kita untuk beristiqomah dan kehilangan teman yang baik
dapat menjauhkan kita dari hal yang baik pula.

Seorang pemuda dari sebuah
Universitas terkenal baik oleh teman-temannya. Ia seorang yang cerdas, giat
dalam ibadah, dan aktif dalam sebuah
organisasi. Teman-teman disekitarnya pun adalah teman-teman yang baik.
Karena ia aktif dalam sebuah
organisasi keislaman di kampusnya maka ia pun mendapatkan teman-
teman yang istilah saat ini adalah seorang aktivis. Teman yang gemar
beribadah, rajin membaca Al-Qur’an dan mengadakan kajian-kajian keislaman.
Waktu terus berlalu sampai suatu ketika ia mulai mengenal wanita,
dalam tanda kutip mulai dekat dengan seorang wanita. Ia mulai jarang terlihat bersama teman-
temannya, kegiatan-kegiatan amal pun mulai sering ditinggalkan. Ia
lebih sering terlihat bersama dengan teman wanitanya, jalan santai berdua
ataupun hanya sekedar ngobrol berdua. Sampai suatu ketika terdengar kabar bahwa ia telah berzina dengan teman wanitanya itu. Naudzubillah minzaalik.

Untuk itu, betapa pentingnya bagi seseorang dalam memilih siapa
temannya. Bila seseorang
menginginkan kebaikan dari dirinya maka hendaknya ia memilih teman
yang baik untuknya, dan siapa yang menginginkan dirinya jahat maka dia
akan memilih teman-teman yang seperti itu pula.
Bukan berarti seseorang harus memusuhi setiap orang jahat. Sebab
seorang mukmin diperintahkan untuk
berlaku lemah lembut kepada
siapapun, namun maksud dari teman di sini ialah siapa yang selalu
membersamanya ataupun yang menjadi teman dekatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar