25 Agu 2014

Semoga Ini Baik, Insya Allah...

Dikisahkan, ada seorang raja yang
setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yang
terkenal dengan ketakwaan dan wirainya. Tiap kali raja menemui
sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu berkata, “Semoga
itu baik, insya Allah.” 
Kata-kata ini selalu diulang-ulanginya pada
setiap kejadian yang secara dha
hir adalah kejadian buruk. Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani
oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak dan terpotong. Darah
pun mengucur.

Si sahabat berkata, “Semoga itu baik, insya Allah.”

Raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk
memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, “Apa yang dikatakannya
saat kalian menutup pintu penjara?”

Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, ‘Semoga ini baik, insya Allah.”

Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya,
ia tersesat di hutan. Sedangkan di hutan tersebut terdapat suku yang
menyembah berhala dan tiap tahun mengorbankan orang kepada
berhalanya tersebut.

Raja pun ditangkap oleh suku tersebut. Namun,
saat diperiksa didapati bahwa jari raja tidak lengkap. Mereka pun
menolak mengorbankannya, sebab korban harus dalam kondisi yang sempurna.

Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya. Akhirnya ia menyadari kebenaran ucapan sahabatnya.

Sahabatnya
pun dikeluarkan dari penjara. Raja bertanya, “Ketika engkau
mengatakan, ‘Semoga itu baik, insya Allah.’

Saat jariku terpotong,
aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tidak jadi disembelih
untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau
dipenjara, apakah kebaikan itu?”

Ia menjawab, “Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan menyembelih saya sebagai
penggantimu.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar